Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 10:12:49【Resep】928 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(4)
Artikel Terkait
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa

12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali

Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap